SALING
MENGHORMATI DAN SALING MEMBERI PADA ORANG MELAYU RIAU
DIRANGKUM
OLEH ZULKIFLI LUBIS, S,Pd.,M.Pd.
GURU
BAHASA INDONESIA SMAN I PEKANBARU
1.
PENDAHULUAN
Orang Melayu Riau mengenal pola saling menghormati dan
saling memberi dgn istilah menamam budi, yang bertujuan untuk menanam budi.
Tinggi rendah derajat seseorang selalu diukur dari budi yang diberikan kepada
orang lain. Semakin banyak menanam budi, kedudukan dan kehormatan sesorang di
masyarakat akan semakin tinggi. Bagi orang Melayu. Bagi orang Melayu, kehalusan
dan ketinggian budi pekerti menjadi hal yang utama. Menanam budi tidak hanya
berbentuk pemberian materi, tetapi juga dapat berbentuk bantuan tenaga,
pemikiran, serta perlakuan dan tutur bahasa yg sopan, dan halus.
2. Ciri- Ciri Kepribadian Orang Melayu
Ciri-ciri kepribadian orang Melayu ialah watak orang Melayu
yg tampak pada umumnya dan terbentuknya watak umum tdk lepas dari tuntutan
norma adat-istiadat yg terdapat dalam masyarakat Melayu. Watak yang dilukiskan
itu adalah watak yg ideal.
Adat-istiadat Melayu adalah semua konsep serta
aturan-aturan yg mantap dan terintergrasi kuat dalam system budaya orang Melayu
yang menata- tindakan –tindakan anggota masyarakat dalam kehidupan social dan
kebudayaan. Ciri kepribadian orang Melayu pada umumnya tidak lepas dari orang
Melayu melihat dunia sekelilingnya, melihat diri sendiri, kesadaran agamanya,
kesadaran terhadap kebudayaan hidup sehari-hari, kesadarannya di tengah-tengah
orang lain dan orang asing.
Dalam mengkaji watak umum kepribadian orang Melayu bahwa
ajaran orang tua kepada anaknya, bertujuan agar anak menjadi orang yg selalu
sadar diri, tahu diri, tahu diuntung, dan mempunyai harga diri. Keempat inilah
yang harus sosialisasikan kepada anak didik agar mental/ watak menjadi lebih baik.
Berdasarkan keempat tersebut maka muncullah watak orang Melayu yang kreatif
seperti di bawah ini:
1.
Sifat
Merendah. Dalam ungkapan dikatakan, “ BERCAKAP
BIAR KE BAWAH-BAWAH, MANDI KE HILIR-HILIR. JANGAN BAWA SIFAT AYAM JANTAN TAPI
BAWAHLAH SIFAT AYAM BETINA. KALAU PERGI KE RANTAU ORANG
2. Sifat Pemalu. Sifat pemalu orang Melayu
tak mau ditegur, dimaki, dan dicerca dihadapan orang banyak.
3. Sifat Suka Damai atau Toleransi. Dalam
ungkapan dikatakan, “ BIAR RUMAH SEMPIT,
TAPI HATI LAPANG”
4.
Sifat
Sederhana. Dalam ungkapan berbunyi, “ REZEKI
SECUPAK TAK KAN DAPAT JADI SEGANTANG”
5.
Sifat
Sentimentil dan Riang
6.
Sifat
Mempertahankan Harga Diri. ( Merajuk dan Mengamuk)
3.
Pola Saling Menghormati dan Saling Memberi
A. Menanam Budi,
Menerima Budi, dan Membalas Budi. Menanam budi artinya melakukan perbuatan yang
baik kepada orang lain. Menanam budi juga disebut juga membuat budi atau
menabur budi/ penanam budi. Dalam menanam budi, indikatornya adalah member
tanda: “jika ingin member tanda kpd orang
berikanlah barang yang terbaik, janganlah memberi barang yg sudah tak
terpakai”. Memberi tenaga, Sopan Santun, ( tdk berbicara keras, lewat depan
orang tua maka menundukkan badan sambil tangan diarahkan ke depan agak ke
bawah, mempersilahakan orang masuk, bersalaman. Tutur bahasa dan tegur sapa.
Kunjung mengunjungi. Pinjam-meminjam. Tanda mata. Menjemput makan. Suruh
seraya. Mintak pialang. Mintak bagi. Mintak. B. MENERIMA BUDI DAN MEMBALAS BUDI.
Kesimpulan
Pola saling menghormati dan saling
memberi yang dikenal dengan saling menanam budi masih hidup dalam masyarakat
Melayu hingga saat ini. Bahkan kebiasaan itu tidak hanya berlaku untuk orang
Melayu saja, tetapi juga untuk suku bangsa lain dan orang asing terutama orang
Cina yang sudah lama menetap di daerah ini.
Orang Melayu mengirim kue-kue
buatannya sendiri kepada orang Cina sahabatnya yang sedang merayakan tahun
baru. Sebaliknya, orang Cina membalas budi baik itu dgn mengirimkan tepung
terigu, telur ayam, mercon, bunga api, dan sebagainya kepada orang Melayu yang
sedang merayakan hari raya
Kebiasaan member dan saling
menghormati telah mentradisi yang terjalin dalam hubungan orang Melayu dan
orang Cina hingga saat ini. Kebiasaan itu sudah menjadi adat kebiasaan yang
meresap dan merupakan salah satu cirri sifat kepribadian orang Melayu orang
Melayu. Sifat ini dapat dinilai secara positif maupun negative, tergantung dari
sudut pandang mana orang menilainya. Yang lebih penting adalah melalui tulisan
ini orang menjadi tahu kebiasaan hidup orang Melayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar