MENCARI
JATI DIRI MELAYU RIAU
DIRANGKUM
OLEH ZULKIFLI LUBIS, S.Pd.,M.Pd.
GURU
BAHASA INDONESIA SMAN I PEKANBARU
1.
Pengantar
“
Apa yg dimaksud dgn Melayu atau Kemelayuan?”, Seperti apa kemelayuan
tersebut?”. Maka berkaitan dengan menganalisis berbagai gejala-gejala
social-budaya, dan berusaha menemukan “ Kemelayuan “ tsb antara lain pada
unsur-unsur kepribadian, kemasyarakatan dan unsur-unsur budaya Melayu lainnya.
Untuk unsur-unsur kemasyarakatan, bidang –bidang yang dikaji adalah
adat-istiadat, pola pergaualan, system pemerintahan, dan pasar.
Unsur-unsur
kebudayaan bidang yang ditelaah adalah antara lain adalah bahasa, sastra, seni
tari, seni music, seni teater, pernaskahan, dan teknologi. Berkenaan dgn kedua
ini, maka dihubungkan dgn budaya Melayu dengan budaya Indonesia seperti bahasa
Melayu dan hubungannya dgn bahasa Indonesia, cerita rakyat Melayu dengan
cerita-cerita rakyat dari suku suku bangsa lainnya di Indonesia, sastra Melayu
dgn sastra dan orang Melayu dgn suku-suku bangsa Indonesia lainnya.
Pardigma
pertama kita sebut saja dengan “ essensi” atau “ essensial’ sedangkan dan kedua
kita sebut adalah kontekstualis
2. Kemelayuan dalam Wilayah: Provinsi,
Kabupaten atau Kecamatan
Orang Indonesia pada umumnya
berpendapat bahwa kawasan tempat tinggal orang Melayu di Indonesia adalah
daerah Riau atau provinsi Riau, sebuah provinsi yg sejak 2004 terbagi menjadi
dua provinsi Riau dan provinsi Kepulauan Riau. Pembagian dua provinsi ini
sebenarnya bukan hanya pembagian yang didasarkan atas kondisi geografis,
kondisi lingkungan yg berbeda, yang dimasa lalu disebut Riau Daratan dan Riau
Kepulauan, tetapi sedikit banyak juga karena adanya cirri-ciri budaya yg
berbeda di antara keduannya, terutama pada dialek bahasanyanya. Kawasan yg
dianggap daerah yg merepresentasikan budaya Melayu adalah Pulau Penyengat.
3.
Kemelayuan dalam Keprebadian
Berbicara menegenai orang Melayu maka dalam
pandangan ilmu yg membicarakan tentang “orang”Menjadi dua, secara fisik dan
secara kejiwaan. Aspek fisiknya dipelajari oleh ilmu kedokteran dan biologi,
sedangkan asprk kejiwaan dipeljari oleh psikologi, ilmu jiwa. Ini disebut
dengan ‘Kepribadioan”.
Ciri-ciri orang Melayu diantaranya
adalah Merajuk , yaitu sikap lebih suka menghidari konflik atau ketidak
–nyamanan dalam interaksi social dgn cara menghindari kontak dan interaksi dgn
yg tidak sesuai dgn kelakuannya. Sikap merajuk pada awalnya adalah berupa
apatis, tidak berminat pada apa-apa.. Kedua, sifat lebih suka menyampaikan
sesuatu dgn cara tidak langsung, dengan menggunakan kias-kias atau perumpamaan/
pantun. Ketiga, sifat suka menahan diri dalam banyak hal, seperti hal kekayaan
dan penghasilan. Keempat, sifat suka sentimental tergambar dalam lagu Melayu.
Kelima, orang Melayu cenderung mengeritik terhadap diri sendiri. Keenam, sifat
suka damai atau toleran/ tolak ansur
4.Kemelayuan dalam Adat Istiadat
Adat-istiadat yg ditelaah antara lain
adalah pola pola perilaku, saling menghormati, saling member tutur kata, peran
perempuan, relasi antara petani, nelayan dan ekonomi. Saling menhormati
dikalangan orang Melayu ditunjukkan lewat “ tutur kata”, sopan santun
berpakaian, dan sopan santun pergaulan Tutur kata adalah nada dan kata-kata
bicara yg agak pelan, tidak tinggi, serta penggunaan kata-kata yg tepat, yang
baik, yg tidak menyinggung perasaan. Di bidang berpakaian, tergantung pada
situasinya, pakaian utk ke mesjid, pakaian utk ke pasar, utk ke majelis
perjamuan, utk bertandang ke rumah tetangga. Pemakaian ragam pakiaan yang salah
disebut salah kain. Di bidang pergaulan, melalui aktivitas saling member atau
menanam budi, menanam kebaikan, yg terdiri dari tiga macam, yaitu menanam budi,
dapat member barang, tenaga maupun jasa, dan menerima budi, maupun membalas
budi.
5.
Kemelayuan dalam Sejarah Politik
Salah satu ciri penting dari kerajaan
Melayu adalah pengaruh budaya Islamnya. Contohnya, Raja Iskandar Zulkarnain.
Ciri umum dalam pemerintahan dalam kerajaan Melayu yg tinggi adalah sultan, dan
bendahasra, dan Yang Dipertuan Muda serta cirri lainnya, kemaritimnya, menurut
Ong Hok Ham, bahwa kerajaan yang berkembang di tepi sungai yg menghubungkan dgn
laut luas. Lebih khusus lagi, kemelayuan juga dikaitkan dgn kerjaan Melayu
di Melayu dgn tokohnya yg terkenal, HANG
TUAH
6.
Kemelayuan dalam Bahasa
Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yg
dianggap paling mudah dikenali sebagai penanda suatu kebudayaan, karena dalam
kehidupan= sehari-hari unsur budaya inilah yg biasanya akan langsung diketahui
ketika seseorang masuk dalam suatu
lingkungan social yg baru, dalam masyarakat baru.
Ciri-ciri bahasa Melayu dari segi tata
ucapnya bahasa Mlyu berbeda dgn bahasa Melayu lain di dekatnya, yaitu MELAYU
–MALAYSIA DAN BAHASA MELAYU- MINANGKABAU. Meskipun demikian bahasa Melayu Riau
ini, sehingga muncul tata ucap Bahasa Melayu Kepulauan Riau lebih dekt dgn
bahasa Melayu Malaysia dan bahasa Melayu Riau daratan lebih dekat dengan bahasa
Melayu-Minangkabau. Sub dialek Melayu Riau Kepulauan frekwensi kemunculan vocal /e/ lebih tinggi. Sdangkan
bahasa Melayu Daratan vocal tesebut menjadi /o/ lebih tinggi. Ini menunjukkan
bahasa Melayu Riau itu sendiri bervariasi.
Pada tahun 1724, Valentyin mengatakan bahwa bahasa Melayu ada macam: Bahasa Melayu
Tinggi dan Bahasa Melayu Rendah. Bahasa yg tinggi digunakan pada kalangan
istana, bangsawan, utk masalah-masalah dgn agama Islam Bahasa Melayu tinggi
disebut juga Bahasa Jawi. Bahasa Melayu Rendah adalah bahasa Melayu yang
digunakan banyak orang. Ini disebut bahasa Melayu Pasar atau bahasa Kacukan.
Ahli kebudayaan Melayu dari Inggris, Marsden, member
gambaran lebih rinci mengenai bahasa Melayu pada tahun 1812 ada 4 macam:
1.
Bahasa
dalam atau bahasa Melayu dalam lingkungan istana,
2. Bahasa dagang, yakni bahasa Melayu yg
digunakan dalam dunia perdagangan
3. Bahasa bangsawan digunakan di
lingkungan bangsawan
4.
Bahasa
kacukan atau bahasa Melayu pasar, di pelabuhan
7.
Kemelayuan dalam Naskah dan Sastra
Dalam naskah terdapat tentang undang-undang, hukum-hukum
dll. Dalam bidang sastra ada dua jenis sastra yng popular yaitu puisi dan
prosa. Puisi sendiri terdiri dari dua jenis, yakni pantun dan syair. Dua bentuk
inilah yang digemari oleh orang Melayu. Pantun termasuk puisi yang pendek.
Pantun terdiri empat baris kalimat Dua baris pertama disebut sampiran.
Merupakan pembayangan dari dua baris berikutnya.yang merupakan isi pantun.
Jenis kedua, syair, adalah jenis puisi yg lebih panjang daripada pantun. Tidak
terdapat sampiran dan isi.
8.
Kemelayuan dalam Kesenian
Seni
musik, seni tari, seni teater, Dalam
musik, unsur utama adalah irama. Dalam pementasan diwujudkan melalui alat-alat
musik. Ada beberapa rentak Melayu, yaitu rentak senandung, rentak Mak Inang,
Rentak Lagu Dua, Rentak Melayu Sari disebut serampang XII, RENTAK Zapin
9.
Kemelayuan dalam Teknologi
Berkenaan dgn peralatan mata pencarian
yang focus adalah teknologi menangkap ikan, tani. Untuk bertani alat adalah,
tajak, tuai, ketiding, kopuk, tembilang, kembut, rangkiang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar